Berikut adalah masalah pada lutut yang memerlukan prosedur operasi:
“Saya mendengar bunyi POP dan lutut saya membengkak saat kecelakaan ski di Australia.”- Menurut Dr. Ambrose Yung, hal ini seringkali didengar dari pasien dengan luka ACL.
Dr. Yung memastikan bahwa prosedur bedah rekonstruksi ACL adalah prosedur umum yang rutin dilakukan. Prosedur meliputi pengambilan tendon hamstring dan menggunakannya sebagai pengganti ligamen yang robek. Paska operasi, pasien sudah bisa berdiri dan berjalan dengan bantuan sepasang kruk. Dalam waktu sekitar 6-9 bulan masa fisioterapi, pasien dapat sembuh dan berolah-raga kembali.
“Lutut saya terkunci dan saya tidak dapat menggerakkannya.” Ini adalah komplain yang biasa disampaikan pasien dengan cedera meniscus. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menjadi lebih parah, sehingga akhirnya sendi lutut mungkin tidak bisa digerakkan. Kondisi ini seringkali memerlukan prosedur debridement (prosedur untuk mengangkat jaringan sendi, tulang rawan, atau tulang tetap yang mengalami kerusakan atau terinfeksi).
“Saat ini, prosedur tersebut dapat memberikan hasil cepat dan sangat baik dengan mengangkat atau memperbaiki meniscus yang menghalangi gerak sendi lutut melalui lubang kecil. Teknik minimal invasif ini dapat mengurangi trauma pada jaringan di sekitar, memberikan visual yang lebih baik, serta masa penyembuhan yang lebih cepat. Banyak pasien dapat pulang ke rumah di hari yang sama dengan prosedur,” ujar Dr. Yung.
“Prosedur ini mengangkat fragmen tulang yang lepas, hampir sama dengan prosedur pada pengangkatan meniscus. Lubang kecil dibuat di lutut, untuk memperoleh visual dari bagian dalam lutut dan mengangkat fragmen yang lepas. Jika fragmen tersebut tidak diangkat, lutut akan menjadi kaku dan sakit. Permukaan tulang rawan yang tidak rata dan fragmen yang lepas akan diperbaiki agar sendi lutut dapat bergerak lagi dengan baik. Jika tidak, sendi lutut dapat rusak lebih jauh,” jelas Dr. Yung.
Kami harap artikel ini dapat memberikan wawasa yang berguna mengenai penanganan cedera lutut dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
FRCSEd (Orthopaedic), Master of Medicine (Orthopaedic Surgeon), MRCS (Edinburgh), MBBS(HK)
Pada 2012, Dr. Yung juga menyelesaikan Fellowship di The Royal College of Surgeons of Edinburgh melalui International Medical Graduate Sponsorship Scheme. Di tahun yang sama, beliau juga menjalani pelatihan di bawah bimbingan Prof. David Barret di Southampton University Hospital Trust, di bagian Trauma & Orthopaedic Care Group, Hip & Knee Division. Selama 6 bulan, (tahun 2013) Dr. Yung memperoleh pelatihan di Oxford University Hospital Trus, Nutfield Orthopaedic Center di bagian Specialist Adult Hip & Knee Service dibawah bimbingan Prof. David Murray dan Mr. Chris Dodd.
Beliau juga kaya dengan berbagai pengalaman kerja, antara lain sebagai Medical Officer di Department Ortopedi Pediatri di KK Hospital (Januari-April 2006) dan di Departemen Ortopedi di Changi General Hospital (May 2006 – April 2007), Konsultan pada Departemen Ortopedi di Changi General Hospital (Juni 2010 – May 2014), Konsultan Bedah Ortopedi di Singapore Sport Orthopaedic Clinic, Gleneagles Medical Centre (Agustus 2014 – Februari 2021) dan sejak Maret 2021 menjabat sebagai Direktur Medis, Konsultan Bedah Ortopedi di Spire Orthopaedic Centre.